Microsoft To Do – Senjata Rahasia Digital Marketing di Era Multitasking
Ketika Project Management Terlalu Ribet
Dalam dunia Digital Marketing, kita terbiasa dengan tool manajemen proyek yang besar dan kompleks seperti Asana atau Trello. Namun, bagi seorang Digital Marketer yang harus switch context setiap 30 menit (dari audit SEO klien ke persetujuan budget Ads), tool yang terlalu berat justru menjadi friction dan menghambat alur kerja.
Inilah mengapa saya memilih Microsoft To Do sebagai "Single Source of Truth" untuk tugas harian dan manajemen mental load. Tool ini sederhana, cepat, dan sangat terintegrasi dengan ekosistem yang digunakan oleh banyak perusahaan.
Yang paling penting, tool ini GRATIS.
Artikel ini akan mengupas 4 fitur utama MS To Do yang mengubah workflow harian saya, dan bagaimana Anda bisa menggunakannya untuk menaklukkan tumpukan tugas agency dan korporat.
Fitur 1: My Day sebagai Filter Prioritas Harian
Fitur My Day adalah pembeda utama MS To Do dari to-do list lainnya. Ini bukanlah sekadar kotak masuk; ini adalah filter fokus harian Anda.
A. Strategi Atomic Habits dalam My Day
- Setiap pagi, sebelum membuka email atau dashboard Ads, saya meninjau Task List besar dan memilih 3-5 tugas terpenting yang harus diselesaikan hari itu.
- Fungsi DMM: Tugas yang masuk ke My Day adalah tugas yang membutuhkan Deep Work—misalnya, "Finalisasi skrip WA Marketing klien A," atau "Analisis Performa GA4 Q2."
- Kontras dengan Inbox: Jika Anda membiarkan semua tugas di Task List Anda, Anda akan merasa kewalahan (mental overload). My Day memaksa Anda membuat keputusan sadar tentang tujuan hari ini. Ini selaras dengan filosofi Atomic Habits: buat tugas yang akan dieksekusi menjadi jelas dan mudah dilakukan.
B. Menggunakan My Day untuk Single Focus
Di tengah hari, ketika godaan chat dan notifikasi memanggil, saya hanya membuka layar My Day saya. Jika tugas tidak ada di sana, tugas itu tidak penting untuk jam kerja fokus (Deep Work). Ini adalah disiplin yang krusial untuk menjaga produktivitas seorang Digital Marketer atau Agency yang mengelola banyak project.
Fitur 2: Struktur Task List untuk Agency Workflow yang Jelas
Cara Anda menyusun Task List di MS To Do harus mencerminkan struktur bisnis Anda, bukan hanya daftar belanja. Kategori yang jelas memudahkan context switching yang cepat.
A. Struktur List yang Saya Rekomendasikan:
- CLIENT WORK - [NAMA KLIEN]: List khusus untuk setiap klien. Di sini masuk semua tugas yang berkaitan dengan deliverables (misalnya: Buat copy IG, Reporting Bulanan).
- PERSONAL GROWTH (E-E-A-T): List untuk upgrade skill dan branding (misalnya: Tulis artikel haride.id, Baca buku terbaru Scott Stratten). Ini adalah tugas strategis yang sering terabaikan.
- OPERATIONAL/FINANCE: List untuk kebutuhan agency (misalnya: Review anggaran 2025, Bayar tagihan software).
B. Menggunakan Groups untuk Context Switching
Fitur Groups (Pengelompokan List) memungkinkan saya mengelompokkan semua list yang berhubungan. Misalnya, saya membuat Group PT ALPHA SOLUTIONS yang berisi semua list Operational dan Personal Growth. Ketika saya sedang berada di kantor dealer, saya bisa mengabaikan Group tersebut sepenuhnya. Ini meminimalkan gangguan dan membantu fokus.
Fitur 3: Integrasi Cerdas: Menghubungkan Tugas dengan Email dan Kalender
Inilah mengapa MS To Do unggul di lingkungan korporat: ia bekerja harmonis dengan alat yang sudah Anda gunakan (Outlook, Teams, Planner).
A. Flagged Email sebagai Task
Fitur favorit saya: Email yang di-Flag di Outlook akan otomatis muncul di list Flagged Email di MS To Do.
- Fungsi Follow-up (Hukum UnMarketing): Daripada membiarkan email penting tenggelam di inbox (seperti email dari klien yang perlu follow-up 24 jam kemudian), cukup Flag saja. Ia akan menjadi task yang bisa Anda tambahkan ke My Day di hari yang ditentukan. Ini adalah sistem follow-up yang efektif dan bebas biaya.
B. Reminders dan Due Date yang Mumpuni
Saya jarang menggunakan Due Date (tanggal jatuh tempo) untuk tugas yang fleksibel. Saya lebih suka menggunakan Reminder (Pengingat) untuk tugas-tugas berbasis waktu yang spesifik.
- Contoh: Due Date untuk "Selesai audit konten" bisa satu minggu ke depan. Tetapi Reminder untuk "Cek performa Iklan di tengah hari" harus spesifik pada jam 13:00. Pemisahan ini membedakan tugas yang urgensi waktu vs. urgensi proyek.
Kesimpulan: Senjata Sederhana untuk Perang yang Kompleks
MS To Do membuktikan bahwa Anda tidak perlu software paling mahal atau paling canggih untuk mengelola workflow Digital Marketing yang kompleks. Yang Anda butuhkan adalah:
- Kejelasan: Memisahkan tugas Deep Work di My Day.
- Konsistensi: Memiliki struktur List yang jelas.
- Eksekusi: Sistem reminder yang terintegrasi dengan email Anda.
Jika tool besar seperti Asana terasa memberatkan mental load Anda saat multitasking, cobalah pindahkan inti tugas harian Anda ke Microsoft To Do. Anda akan terkejut betapa sederhananya workflow Anda menjadi lebih efisien!
---
Penulis adalah Hari De, seorang Digital Marketing Manager di sektor otomotif dan Founder PT Alpha Solutions Indonesia. Kunjungi halaman TENTANG SAYA untuk melihat lebih jauh perjalanan dan portofolio keahliannya
.png)








.png)